Rabu, 31 Desember 2014

Sekilas Tentang Baidu User Experience Center (Baidu UEC)




Sebenarnya, saya bukanlah seorang pemburu kuis. Saya memang beberapa kali mengikuti kuis ataupun lomba yang diadakan di dunia maya. Tujuannya bukan untuk berburu hadiah melainkan mencari tahu tentang strategi pemasaran produk di dunia maya.
Sebagai siswa jurusan pemasaran, saya selalu tertarik untuk mengikuti perkembangan strategi pemasaran. Saya berkeinginan menjadi seorang marketing handal yang sukses memasarkan produk dagangannya.
Dari laman facebook saya mengetahui sebuah komunitas Baidu UEC. Sebuah nama yang masih asing buat saya. Dari informasi yang tertera di  grup Baidu UEC, saya mengetahui bahwa Baidu merupakan perusahaan pengembang aplikasi dari China.
Naluri pemasaran saya tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam komunitas Baidu UEC. Saya kemudian mendaftar melalui tautan dari Kakak saya. Pendaftarannya mudah. Dalam hitungan menit saya telah bergabung dan mulai mengerjakan tugas dari Baidu UEC.
Tugas yang dikerjakan juga mudah yaitu mengisi survey dan mencoba aplikasi baru besutan Baidu. Para anggota Baidu diminta untuk membagikan penggalamannya menggunakan aplikasi buatan Baidu. Tujuannya tidak lain untuk menjadi tolok ukur pemasaran produk Baidu.
Menurut saya, Baidu UEC merupakan strategi pemasaran yang inovatif. Pihak pengembang aplikasi bersedia mendekatkan diri kepada penggunanya. Sehingga aplikasi yang diluncurkan sesuai dengan selera pasar.

Baidu UEC juga menawarkan imbalan menarik bagi penggunanya yaitu berupa kupon yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah. Kupon tersebut didapatkan jika pengguna mengerjakan tugas yang disediakan. Jumlah kupon juga bervariasi sesuai dengan tugasnya.


Beragam hadiah inilah yang menjadi daya tarik mayoritas orang untuk bergabung di Baidu UEC. Hadiah berupa pulsa sebesar Rp.50.000, flashdisk, tumbler, gadget, laptop, televisi bahkan Iphone tampak menggiurkan di depan mata. Baidu UEC juga sering mengadakan even berhadiah gadget.
Namun sayangnya, antusias para anggota untuk menukarkan hadiah menjadi kendala tersendiri. Banyak anggota yang kurang sabar menunggu datangnya pengiriman hadiah. Pengiriman hadiah seolah tersendat karena antrian hadiah yang membludak. Beruntung, pihak Baidu segera tanggap untuk mengatasi hal tersebut. Biarpun keluhan keterlambatan hadiah masih saja ada.
Terlepas dari masalah pengiriman hadiah, program Baidu UEC patut diacungi jempol. Sebuah strategi pemasaran yang jitu untuk menguasai pasar. Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan Baidu UEC silakan ikuti cara berikut ini:
1.Klik tautan undangan berikut ini: Baidu UEC
2.Lalu klik ikon “Mendaftar warna merah.
3.Selanjutnya klik “Daftar lewat Facebook” (mendaftar via facebook lebih disarankan karena ada beberapa tugas yang mengharuskan terhubung dengan facebook)
4.Isi  dan lengkapi formulir isian data yang tersedia. (Isi sesuai data yang benar agar hadiah dapat dikirimkan dengan tepat).
5.Anda akan memperoleh 100 kupon pertama dan lanjutkan mengerjakan tugas lainnya untuk mengumpulkan kupon.
Meskipun program Baidu UEC sangat menarik dan menjanjikan banyak hadiah. Sebaiknya Anda tidak terlalu muluk-muluk mengejar hadiah. Anda harus tetap ingat bahwa Baidu UEC adalah strategi pemasaran produk yang berorientasi pada laba penjualan produk mereka.

Anda tidak dapat memperoleh hadiah secara cuma-cuma. Namun harus berpartisipasi aktif mengerjakan tugas dan memberikan umpan balik demi perkembangan produk Baidu.

Jumat, 05 Desember 2014

SEJARAH BATIK DI INDONESIA

Danar Hadi  Mini Dress Motif Parang Boket

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Rianty Batik  Hem Oscar

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya.
Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

Iklan Diskon Zalora