Awalnya, aku mengeluh pada penerapan kurikulum 2013 yang njlimet. Bikin ribet karena banyak tugas dan sering pulang sore. Salahsatu tugasnya adalah membuat snack alias jajanan yang dititipkan di kantin sekolah. Sebagai anak pemasaran, kami memang diserahi tugas mengurus kantin secara bergiliran. Yah, kami rangkap profesi sebagai siswa sekaligus pramuniaga di sekolah.
Tugas praktek pemasaran tersebut mengharuskan kami membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang. Kami sepakat untuk membuat panganan tradisional bernama colenak. Terbuat dari tape singkong dan enten-enten(parutan kelapa+gula). Maka kami mengumpulkan iuran sebesar Rp.8500 per orang sebagai modal awal.
Kami membuat colenak secara bergiliran. Sebagai permulaan kami membuat 20 biji dan laku dijual pada teman sekelas. Hari berikutnya kami menjual 25 biji dan laku terjual di kantin sekolah. Sayangnya, jualan kami tidak selalu laku dan membuat kami merugi. Akhirnya, kami putuskan untuk berhenti berjualan colenak dan mencari ide cemilan lainnya.
Meskipun tampak ribet dan melelahkan, tapi aku mulai menikmati penerapan kurikulum 2013. Menurutku tugas seabreg itu mengajarkan kemandirian kepada kami. Setidaknya kami memiliki persiapan jelang prakerin semester depan. Sehabis colenak, mau bikin apa lagi ya buat dijual di kantin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar