Kamis, 20 November 2014

Survey Lokasi Prakerin Ke Jogja


      Minggu pagi, tanggal 16 November 2014 aku dan kakakku bergegas ke stasiun Kutoarjo. Kami harus mengejar kereta Prambanan Ekspress menuju Yogakarta yang akan berangkat jam setengah enam pagi. Syukurlah kami datang tepat waktu dan tidak ketinggalan kereta.

      Sayangnya, uang saku yang sedianya untuk membayar tiket kereta malah tertinggal di rumah. Kecerobohan yang hampir membawa petaka. Beruntung, kakakku bersedia mengambilkan jaket dan uang saku yang tertinggal di rumah. Syukurlah, kami sempat membeli tiket Prameks seharga Rp.6000,00 sekali jalan.

       Tak lama kemudian, kereta Prameks berangkat menuju Jogja. Aku ditemani kakak sulungku pergi bersama rombongan teman sekelas di kelas Pemasaran 1 Skanida. Rombongan kami terdiri dari 27 orang. Dikoordinatori oleh Mario selaku ketua kelas merangkap Ketua OSIS Skanida.

Sekitar jam delapan pagi, kami tiba di Jogja. Sepertinya kami datang kepagian. Mayoritas toko yang kami lintasi di jalanan Malioboro masih tutup. Berhubung tujuan kami ke Jogja untuk survey lokasi prakerin, maka sang koordinator memutuskan untuk berjalan-jalan terlebih dahulu sembari menunggu pertokoan buka.

      Rombongan kami berjalan kaki dari stasiun Tugu menuju Titik Nol kilometer Jogja. Kami tidak sempat berfoto bersama karena kecapekan di jalan. Kami juga nyaris kelaparan karena belum sarapan dari rumah. Maka anggota rombongan protes kepada koordinator agar diperbolehkan beristirahat dan sarapan.

     Sang koordinator tidak langsung menanggapi. Mario malah terus berjalan hingga sampai di alun-alun Jogja. Kami berhenti di depan lapak mie ayam. Kami lega ketika diperbolehkan beristirahat dan menikmati sarapan. Sebagian sarapan mie ayam, sedangkan yang lainnya menyantap bekal yang dibawa masing-masing.

     Usai sarapan, kami melanjutkan perjalanan. Tujuan kami adalah Keraton Yogyakarta. Dan ternyata lokasi keraton berada tak jauh dari lokasi kami sarapan.

       Dengan membayar karcis seharga Rp.5000 per orang, kami masuk ke keraton Yogyakarta. Kami menikmati wisata sejarah yang dituturkan oleh sang pemandu wisata. Seorang lelaki setengah baya menjelaskan seluk beluk keraton dengan antusias. Suaranya nyaring dengan logat Jogja yang khas. Suara beliau bergema di aula Siti Hinggil ketika menerangkan bahwa tempat itu dijadikan tempat Raja berpidato tanpa mikrofon. Sesekali ia menggunakan bahasa Inggris untuk menerangkan kepada turis mancanegara alias bule. Bahasa Inggrisnya lancar dan bagus.


       Kami berkeliling lokasi keraton. Menyimak penuturan sang pemandu wisata. Sesekali berfoto ria. Jam sepuluh pagi, kami bergegas keluar lokasi Keraton. Melanjutkan tujuan kami semula untuk survey lokasi prakerin.

      Kami kembali berjalan kaki menuju jalan Malioboro. Mengamati para pramuniaga dan display dagangan di sepanjang pertokoan. Ternyata tugas seorang pramuniaga tak semudah yang kami bayangkan. Setelah keluar masuk beberapa toko, gerai, minimarket dan supermarket, kami mengadakan diskusi ringan. Maka sebagian anggota rombongan setuju untuk ditempatkan di Yogyakarta. Sedangkan sebagian lainnya termasuk aku tidak setuju. Aku lebih memilih lokasi prakerin di kawasan Purworejo saja. Lebih nyaman dan hemat ongkos.

     Usai makan siang, kami berkumpul di stasiun Tugu. Sebagian dari kami ada yang bersedia membelikan tiket pulang. Kami berencana pulang menggunakan Prameks jam setengah empat sore. Alam seakan sedang tidak bersahabat. Petir mengelegar menandai datangnya hujan deras.

      Hujan deras mengguyur tanpa jeda. Air cucuran hujan meluber dari saluran air di stasiun. Membuat air menggenangi lantai. Kami menjadi kesal ketika muncul pemberitahuan dari penggeras suara bahwa kereta Prameks menggalami keterlambatan. Kami terpaksa menunggu di peron ketika hujan deras berpetir mengguyur Jogja.

       Menjelang Maghrib, kami tiba di stasiun Kutoarjo. Kami lega dan saling melempar candaan sembari menunggu jemputan datang. Besok kami harus kembali bersekolah. Semoga besok tidak terlambat ke sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Diskon Zalora